Suaralapago.com, Model persatuan bisa saja dibangun sesuai prespektif masing-masing dari berbagai gerakan yang ada, dan mengunakan metode sesuai kebutuhan kondisi rakyat yang masih dalam tekanan militer kolonialisme. Sebagai tahapan yang dikerjakan tidak terlepas dari situasi objektif yang terjadi penurunan massal secara signifikan.
Konsistensi perlu diuji dengan kerja-kerja praktek yang sesungguhnya, jika tidak diuji secara rapi maka akan terjadi spontanitas dan terapaku pada lingkaran yang sama serta juga mengulang pola yang sama. Kemajuan bertahap-tahap perlu dilakukan sebagai taktis yang pragmatis untuk menuju pada tahan strategis, jika tidak maka problem akan ditemukan kembali adalah demoralisasi pada tahan-tahan selanjutnya.
Ada dua metode yang paling penting dalam kerja-kerja massa sebagai bentuk straktak adalah materi ideologisasi dan teori Marxisme pembangunan massa. Persatuan akan rapi ketika penetapan teori itu berada dalam kondisi yang tidak normatif, jika tidak ada realisasi teori dengan rapi maka akan berjalan ditempat dan banyak faktor-faktor kondisi internal yang terjadi dalam tubuh garakan.
Jika persatuan internal gerakan itu tidak bertumbuh subur dalam tubuh gerakan sebagai contoh terhadap massa rakyatnya, maka akan terjadi pluralistis yang menonjol ketidak percayaan terhadap gerakan yang mengerakan massa rakyatnya dan persatuan itu tidak tercipta rapi dan baik.
Keegoisan, kecemburuan sosial, melegitimasi, dominasi tinggi dan mengganggap superior dalam gerakan, lalu tidak mempedulikan sesama pejuang yang gigih memperjuangkan kebenaran dan hak-hak keadilan yang sesungguhnya, maka pencapai persatuan itu tidak pada sasaran yang kuat dan tidak memungkinkan persatuan ideologi sesuai kebutuhan dasarnya.
Maka dari pada itu patronisme dan komandoisme tidak perlu digunakan dalam tubuh gerakan, karena akan menyebabkan antagonisme yang liberalis dan mengganggap diri lebih tinggi dibandingkan sesama pejuang. Semua harus kerjanya kolektif, agar supaya persatuan itu tersusun rapi untuk melawan ketidakadilan yang terus menyelimuti kehidupan rakyat tertindas, termiskin dan terpinggirkan dari tanah airnya sendiri.
Sumber: Ngalik M. Heluka
#rakyatjelata