Pada tanggal 5 November 2024, beberapa orang pendoa syafaat Papua mengambil waktu untuk memohon petunjuk Tuhan tentang segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Papua. Persoalan terakhirnya adalah pencanangan program transmigrasi besar-besaran ke Tanah Papua. Terkait hal ini, ada warga Papua yang melakukan demonstrasi menolak transmigrasi, dan ada pula orang Papua mengambil doa puasa.
Beberapa pendoa syafaat Papua di Timika ini bertanya kepada Tuhan dalam doanya: "Tuhan Pencipta, Engkau menciptakan Pulau Papua dan segala isinya, termasuk kami manusia Papua. Tetapi, pendatang (Indonesia) menduduki Tanah Papua dan melalui berbagai program ditempuhnya selama ini untuk menghabiskan kami etnis Papua. Apakah itu maksud dan rencana-Mu Tuhan? Jika itu rencana-Mu, maka lebih baik habiskan kami satu kali, biar bunuh kami sekalian. Jika semua program kejahatan Indonesia kepada kami ini bukan maksud-Mu, maka jawablah dan dengarlah doa kami, ya Tuhan".
Lalu Tuhan menjawab doanya. Ada lima hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh bangsa Papua di mana saja berada, yaitu:
*_Pertama_* , Bangsa Papua harus dan hanya menyembah kepada Allah yang benar, hanya menyembah kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi, serta segala isinya;
*_Kedua_* , para Pendeta, Gembala, Katekis, Pastor, Klasis, Sinode dan Uskup di Papua selama ini mendukung program dari Negara Indonesia. Misalnya, para hamba Tuhan selama ini fokus mendoakan hanya salah satu kandidat (calon) agar dia terpilih menjadi pejabat publik. Menurut pandangan Tuhan, doa model begini bertentangan dengan kehendak-Nya. Doa yang benar dan yang dikehendaki Tuhan adalah: 'berdoa bagi semua kandidat (para calon), agar Tuhan memilih salah satu di antara mereka, agar dalam kepemimpinannya dia melaksanakan dan mewujudkan rencana dan kehendak Tuhan'. Selain itu, para hamba Tuhan juga banyak melakukan pelanggaran; Salah satunya banyak hamba Tuhan yang menipu. Ini harus bertobat, karena kebiasaan kebiasaan itu bertentangan dengan kehendak Tuhan.
*_Ketiga_* , banyak hamba Tuhan yang sudah mendapatkan karunia khusus untuk mendoakan, tetapi banyak hamba Tuhan yang menyalah-gunakan kuasa yang diberikan oleh Tuhan. Banyak hamba Tuhan yang menggunakan karunia yang diberikan kepadanya hanya untuk mendapatkan sesuatu. Motivasi doa dari para hamba Tuhan tertentu itu tidak terarah kepada Tuhan, tetapi mendoakan orang lain dengan tujuan mendapatkan sesuatu dari orang yang didoakannya, yaitu mendoakan sesama untuk mendapatkan uang atau materi tertentu. Banyak hamba Tuhan menggunakan karunia khusus (kuasa) yang diberikan Tuhan secara cuma-cuma itu dijadikan sebagai kesempatan untuk mencari nafkah. Doa model begini bertele-tele, dan melanggar kehendak Tuhan; maka itu harus sadar dan bertobat;
*_Keempat_* , para aktivis Papua merdeka, baik dalam negeri dan luar negeri sudah terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu ada aktivis yang sungguh-sungguh berjuang Papua merdeka; dan ada pula aktivis Papua merdeka yang bekerja sama dengan Indonesia (menjadi BIN/mata-mata). Ada juga aktivis Papua merdeka tertentu yang punya motivasi hanya untuk mencari kedudukan (mengejar tahta dan harta). Setelah mendapatkan jabatan dari Indonesia, apa yang diperjuangkan sebelumnya ia lupa, karena ia berjuang hanya untuk kejar jabatan dan harta; kemudian ia hanya fokus mengabdi untuk Negara Indonesia; Hal ini menurut pandangan Tuhan melanggar kehendak Tuhan, maka para aktivis tertentu itu harus segera sadar, mengaku dan bertobat;
*_Kelima_* , yang harus dijadikan sebagai fondasi kehidupan, yang harus dijadikan sebagai benteng pertahanan keamanan dan perlindungan, yang harus dijadikan fokus pengharapan, yang harus dijadikan sebagai penebusan, pembebasan, dan perdamaian adalah *hanya kepada Darah Yesus* . Darah Yesus adalah Sumber Kehidupan, Sumber Perlindungan, Keselamatan, Pembebasan, dan Pengharapan. Untuk menghancurkan kuasa kegelapan apapun, kita hancurkan hanya dalam dan melalui Darah Yesus; untuk menghancurkan program kejahatan Negara Indonesia, kita hancurkan hanya dalam dan melalui Darah Yesus. Bangsa Papua harus bertobat, bangsa Papua harus menyucikan dosanya hanya oleh Darah Yesus, agar pemulihan bangsa Papua terwujud pada waktu-Nya.
Pendoa syafaat itu menyampaikan bahwa masalah pemulihan Papua kembali kepada kita bangsa Papua sendiri.
Demikian lima aspek penting yang disampaikan Tuhan kepada para pendoa syafaat di Timika - Papua Tengah. Kesaksian aslinya dalam bahasa Mee, dan saya hanya membantu menterjemahkan kesaksian itu atas permintaan pendoa syafaat yang bersangkutan yang disebarkan melalui audio.
( *_Catatan_* : _Mohon sebarkan kesaksian penting ini melalui lisan dan tulisan kepada bangsa Papua di mana pun berada. Terima kasih. JBU. Shalom_ ).