Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Beberapa kepala Desa Di Kabupaten Jayawijaya Melakukan Tindakan Pengelapan Dana Desa Tanpa Direalisasikan Kepada Masyarakat

Desember 21, 2024 | Desember 21, 2024 WIB Last Updated 2024-12-21T11:59:38Z
JAYAWIJAYA,
Suaralapago.news-salah satu tim pemerhati daerah kabupaten Jayawijaya Esau Wetipo S.E,,SM dan juga calon bupati Jayawijaya periode 2024-2029  melihat situasi saat ini pencairan dana desa khususnya di kabupaten Jayawijaya hampir sebagian besar kepala desa dananya melakukan pengelapan, setelah dana di cairkan lalu tidak realisasikan kepada masyarakat, Hanya desa-desa tertentu yang dibagikan kepada masyarakat, namun  sebagian besar desa pendukung JRB rata-rata tidak merealisasikan dananya ke masyarakat, dengan alasan kami punya masa baktinya akan berakhir tahun  2025 ;,kata salah satu tim pemerhati kabupaten Jayawijaya sekaligus calon bupati Jayawijaya Esau Wetipo S.E.SM  saat wawancarai dikediaman Sabtu 21/12/2024

semua kepala kampung yang mengelapkan dana desa itu tidak ada aturan, sehingga wajib hukumnya dibagikan ke masyarakat sesuai dengan usulan program masing masing desa

Kata wetipo mengatakan yang jelas ini mereka menyelesaikan hutang kampanye dari Paslon nomor urut 4 di setiap distrik atau wilayah yang mereka  turunkan tim itu,  dana desa itu yang  gunakan selesaikan hutangnya pilkada JRB ;, tuturnya 

Oleh karena itu kami mohon kepada pemerintah daerah dalam hal ini dinas teknis terkait tolong mengecek langsung kepala-kepala desa yang saat ini tidak mau bagi uang ke masyarakat seolah-olah dana  itu milik pribadi,  seharusnya bagi ke masyarakat sesuai program yang mereka usulkan bukan memperkaya diri ,main judi, mabuk,  beli mobil kawin meng kawin dll  tidak ada undang-undang desa yang mengatur bagian itu;,tegas Wetipo 

Dirinya memohon kepada Kapolres Jayawijaya untuk cek kepala-kepala desa yang  saat ini belum realisasi kan dananya  ke masyarakat/kampung itu mengecek sampai tingkat  bawah  karena ini uang negara bukan uang kepala desa perorangan; tegasnya 

Masyarakat masing-masing desa punya hak untuk mendapatkan dana desa namun kepala-kepala desa tidak mau merealisasikan dana  ke masyarakat itu, masyarakat punya hak untuk protes, kalau bisa masalah itu proses sampai ke polres;, teganya 

Menurut Wetipo karena Kasus hampir sama walelangama  beberapa tahun lalu  sehingga beberapa distrik itu  tidak boleh atas namakan masyarakat lalu kepala desa berdansa diatas penderitaan rakyat; ujarnya 

Kami harap bulan ini bulan Desember masyarakat membutuhkan uang  gunakan untuk kebutuhan mereka, tetapi kepala-kepala desa bawa lari uang akhirnya masyarakat tidak merima dengan sikap kepala-kepala desanya;, tuturnya 

Kata wetipo mengatakan Kemarin distrik asotipo di desa putagaima itu masyarakat palang kantor dan hari ini masalah yang sama terjadi baku pukul  di desa asotipo distrik asotipo karena kepala desa bagi dananya tidak sesuai harapan Masyarakat  Dan dana sebagian besar di sembunyikan oleh kepala desa asotipo;, tuturnya 

tidak tahu distrik lain  lakukan hal yang sama atau tidak.  karena itu kami harap untuk pemerintah daerah yang punya tanggung jawab selusuri karena desa-desa adalah perpanjangan tangan pemerintah daerah, hampir sebagian besar kepala desa melakukan pengelapan dana desa ini ada apa ? atas perintah bupati atau DPMK atau kebijakan sendiri lalu mereka lebih banyak selesaikan hutang pribadi Maupun politik;, jelasnya 

Kami melihat dari kacamata politik bahwa hampir sebagian besar kepala-kepala desa pendukung JRB dan Dana-dana  itu sebagian selesaikan kepala desa  beli babi saat  kampanye JRB  dan sebagian dana desanya di gunakan untuk kepentingan pribadi sehingga dananya tidak tersampai dimasyarakat oleh karena itu perlu lakukan proses tindakan tegas sampai usut tuntas ;,tegas Wetipo 

Reporter : Inggipilik Kogoya
×
Berita Terbaru Update