Lanny Jaya, Papua Pegunungan — Kabupaten Lanny Jaya, dengan luas wilayah mencapai 6.077,4 km² dan populasi sekitar 201.461 jiwa, terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonominya. Sebagai daerah otonom yang terdiri dari 39 distrik dan 1.354 kampung, Lanny Jaya menghadapi tanggung jawab besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sektor, khususnya ekonomi.
Meski telah 18 tahun menjadi daerah otonom, sejumlah tantangan masih menghambat percepatan pembangunan ekonomi. Penjabat (PJ) Bupati Alpius Yigibalom telah memulai berbagai langkah penting. Namun, diperlukan kesinambungan dan strategi baru dari pemimpin definitif yang akan datang.
Potensi Ekonomi Lanny Jaya
Kabupaten Lanny Jaya memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dioptimalkan untuk mendukung perekonomian. Berikut sejumlah komoditas unggulan yang berpotensi besar:
Pertanian: Jeruk, pisang, alpukat, ubi-ubian, buah merah, dan kopi.
Peternakan: Babi, kelinci, ayam buras, dan ikan.
Perikanan Darat: Sumber daya perairan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik, komoditas ini dapat menjadi pilar ekonomi yang tidak hanya menghidupi pasar lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pemberdayaan masyarakat lokal dan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan Regulasi dan PAD
Salah satu kendala utama dalam pengembangan ekonomi Lanny Jaya adalah kurangnya regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama terkait pengelolaan Pajak Daerah (PAD). Pajak Daerah merupakan komponen penting dalam Pendapatan Asli Daerah yang mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan pembangunan.
Regulasi yang ada, seperti Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), harus diperbaharui agar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD). Pembaruan ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pemungutan pajak sehingga mendukung pembangunan ekonomi lokal.
Langkah Strategis untuk Kemajuan Ekonomi
Untuk memaksimalkan potensi dan mengatasi tantangan, sejumlah langkah strategis dapat diambil:
Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitas petani dan peternak melalui pelatihan dan pembinaan. Hal ini akan membantu memastikan ketersediaan pangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Optimalisasi Pajak Daerah
Monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pajak, baik bagi pelaku usaha maupun individu, sangat penting. Tingkat kepatuhan pajak yang tinggi akan meningkatkan PAD dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Peningkatan Infrastruktur dan SDM
Pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan fasilitas publik, harus menjadi prioritas. Selain itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pemerintahan akan mendukung pelayanan publik yang lebih efektif.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan prinsip ekoefisiensi dan menghormati hak masyarakat adat. Pendekatan ini akan memastikan keberlanjutan ekosistem dan kelangsungan pembangunan.
Pengembangan UMKM
Mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui langkah-langkah ini, Kabupaten Lanny Jaya diharapkan mampu mengatasi tantangan pembangunan ekonomi dan menjadi daerah yang produktif serta mandiri. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten, potensi ekonomi Lanny Jaya dapat diwujudkan, memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD.
Penulis: Yathius Fredlly Wenda, S.Ak.Tanggal: 18 Desember 2024