Papua Pegunungan, Suaralapago.news-Demokrasi semestinya berjalan sesuai asas-asasnya. Jujur, umum, bebas, rahasia tanpa di susupi kepentingan paslon tertentu. Slogan pemilu damai dan kesepakatan siap menang dan siap kalah, selalu diwacanakan oleh KPU dalam momentum kampanye perdana untuk disepakati paslon dari tiap kandidat bupati dan wakil bupati. Tetapi wacana pemilu/Pilkada damai dapat dirusak seketika Penyelenggara adalah hasil produk politik transaksional, hal ini disampaikan oleh salah satu pemuda Lapago asal kabupaten lanny jaya Manu Wenda S.IP setelah terjadi pertumpahan darah di tiom kota Kabupaten Lanny jaya.
Lebih lanjut wenda menyoroti Dewasa ini, kerap kali pasar kekuasaan menawarkan elit lokal tuk belanja sistem dan belanja manusianya, agar tujuan kekuasaannya dapat terwujud. Namun Diduga komisioner Bawaslu Lanny Jaya dan KPU Lanny Jaya adalah hasil belanja sistem salah satu paslon, sehingga fungsi, tugas dan kewenangannya sebagai lembaga Independen diciderai oleh ambisi kepingin berkuasa salah satu paslon;, ujarnya.
Terlihat jelas didepan seluruh mata masyarakat Lanny Jaya bahwa, segala cara terus dihalalkan Ketua KPU bersama Ketua Bawaslu Lanny Jaya untuk menggunakan kewenangan kelembagaannya merampok suara masyarakat Lanny Jaya Secara terencana. Hal tersebut ditandai dengan Berbagai dalil PKPU dan Perbawaslu seakan dipakai sebagai argumentasinya untuk membenarkan siasat jahat dan tipu muslihat. Namun strategi dan siasat mereka terbaca jelas untuk mengamankan salah satu paslon; ujarnya
Kata wenda mengatakan Akibat dari hilangnya netralitas dan Independensi Komisioner Bawaslu dan KPU Lanny Jaya, pada 12/12/2024, Pecahlah Konflik Politik horizontal antara Pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati no 1 dan no 2 di tiom ibu kota kabupaten Lanny Jaya, yang mengorbankan nyawa manusia dan harta benda.
Semestinya sebagai manusia yang beradat, berTuhan dan berbudaya, tau nilai-nilai yang terkandung dalam etika dan moral, namun nilai-nilai itu seakan pudar ketika nurani dan akal sehatnya dibalut oleh skenario politik pihak ketiga yang terus mengobarkan bara kehausan berkuasa.
Diduga dalang Kekacauan, Kehancuran, pertikaian, kebakaran dan Perang suku di Lanny Jaya adalah :
1).Pihak yang mengatur siasat strategi untuk menyetir, mendoktrin, mengontrol dan Mengarahkan Ketua KPU dan Komisioner Bawaslu bekerja tidak netral alias sepihak bertaruh nyawa untuk mengamankan Tujuan-tujuan politik salah satu paslon;
2). Karena beban moral atas belanja sistem, Ketua dan anggota Komisioner KPU dan Bawaslu Lanny Jaya mengunakan PKPU dan perbawaslu untuk menghardik lawan Politik, tetapi sebaliknya memuluskan niat rekan Paslonnya tak berpedoman pada PKPU dan Perbawaslu sekalipun ada banyak tindakan yang bertentangan dengan PKPU dalam hal pengelembungan, perampokan suara, dan kejadian-kejadian khusus lainnya yang tak dapat dijabarkan satu-persatu.
Menurut Wenda Kerusakan dan kehancuran demokrasi di kabupaten Lanny jaya akan menjadi bara konflik yang akan tumbuh subur 5 tahun kedepan, karena pemimpinnya dihasilkan dari penyelenggara yang tak Independen menjaga kode etiknya sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu yang harus berasaskan keadilan, kebenaran, kejujuran dan menghargai kedaulatan rakyat yang memberikan hak suaranya tanpa satupun dirampok dengan dalil apapun yang bertujuan untuk mengamankan paslon tertentu;, pungkasnya
Reporter: Inggipilik Kogoya