Itu sehingga kami lembaga DPRP asal nduga dari provinsi Papua pengunungan merespon cepat dan turun langsung melihat kondisi rakyat yang ada di distrik kroptak dan sekirnya, kami melihat sangat prihatin dan brutal anggota gabungan sudah ada di distrik kroptak.
Setelah lembaga DPRP turun jumpa dengan masyarakat dan anggota gabungan yang ada di kroptak. kami melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) langsung, benar anggota gabungan sudah melakukan kejahatan penyisiran dan pembakaran 13 rumah warga sipil dibakar anggota gabungan, 2 ternak babi ditembak mati belum hitung harta kekayaan warga kroptak ikut terbakar dengan 13 rumah.
Kedua anggota DPR pun bertanya kenapa TNI yang melakukan kejahatan penyisiran dan pembakaran? Jawab anggota gabungan kami menemukan alat-alat bukti.!! sehingga kami membakar rumah-rumah warga.
Warga, kami memintah pemerintah kabupaten nduga bersama pemerintah provinsi Papua pegunungan dan lembaga kultur MRP DPR tolong melihat kondisi kami. kami ini warga negara, bukan musuh negara. Kami minta perlindungan dan perhatian dari semua pihak tegas warga kroptak.
Setelah mendengar jawaban dari gabungan non organik maupun masyarakat kroptak
Mile Gwijangge, Semianus Wandikbo, kepala distrik kroptak Ibu Pinah Gwijangge dan Ev. Intanus Gwijangge, beberapa kepala kampung setempat ikut menyaksikannya.
Mile Gwijangge, dan Simianus Wandikbo Selaku anggota DPRP Provinsi Papua pegunungan menegaskan tidak boleh lagi melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang ada di distrik kroptak kabupaten nduga.
Lanjut tegas Mile, kepada wartawan Suaralapago.news sesuai dengan permintaan warga, kami minta TNI gabungan non organik yang beroperasi di kroptak nduga ditarik kembali dan Kosong kan kroptak supaya masyarakat tinggal seperti biasa.
Mile, Perjuangan ini akan kami teruskan setelah kordinasi komunikasi berjumpa rapat dengan PJ. Bupati Nduga, teman-teman Dprd dan seluruh forkopimda kabupaten Nduga. Dpr provinsi Papua pegunungan mengajak seluruh pihak duduk dan mencari solusi tutupnya (D)
