Pada suatu hari, seekor Singa yang sedang kelaparan berkata kepada Rubah : "Bawakan untukku sesuatu yang dapat aku makan, atau aku akan memakanmu."
Rubah segera mendatangi seekor Keledai dan berkata : "Singa ingin menjadikan dirimu Raja, ikutlah aku!"
Ketika Si Singa melihat Keledai itu, dia segera menyerangnya, dan menggigit kedua telinganya sampai putus, tapi Si Keledai berhasil meloloskan dirinya. Lalu Si Keledai berkata kepada Rubah : "Kamu telah menipuku ! Singa itu mencoba untuk membunuhku !"
Sang Rubah berkata : "Jangan bodoh !! Dia mencopot kedua telingamu, agar dapat memasang Mahkota di kepalamu ! Ayo segera kita kembali."
Hal itu dirasa masuk akal oleh Si Keledai, maka mereka kembali menemui Si Singa.
Si Singa kembali menyerang Si Keledai, kali ini dia berhasil menggigit sampai putus ekornya ! Keledai kembali berhasil menyelamatkan dirinya, dan berkata kepada Rubah : "Kamu Pembohong !!! Singa itu telah memotong ekorku !!!"
Rubah berkata : "Dia sengaja memotong ekormu, agar kamu bisa duduk di Tahta dengan nyaman ! Mari kembali lagi bersamaku."
Rubah berhasil membujuk Keledai untuk kembali kepada Si Singa yang kelaparan.
Kali ini Si Singa berhasil menangkap Keledai, dan memangsanya.
Singa berkata kepada Rubah : "Selesai sudah, kamu telah berhasil membujuk Keledai untuk kembali kepada ku. Sekarang cepat, kuliti dia untukku dan bawa kepadaku Otaknya, Paru-Parunya, Jantungnya, dan Hatinya !"
Rubah segera mengkuliti bangkai Keledai dan memakan otaknya, tapi membawa jantung, paru-paru dan hati Si Keledai kepada Si Singa.
Si Singa amat marah melihat ada kekurangan yang dibawa oleh Rubah dan membentaknya : "Mana otaknya ?!"
Rubah menjawab : "Keledai ini tidak memiliki Otak, rajaku. Jika saja dia punya Otak, dia tidak akan kembali kepadamu ketika kamu telah memotong kedua telinganya dan ekornya."
Singa berkata : "Benar sekali !!!
Kisah diatas nyata terjadi di kalangan elit - elit papua yang di siapkan Indonesia di atas tanah papua untuk kepentingan Indonesia
Elit - elit papua sudah tidak memiliki Otak didalam tempurung kepala mereka. Otak mereka sudah dibuat kering dan mati oleh Dogma Perampas Akal Sehat, yang terus digaungkan di dalam ruang-ruang dan lingkungan Indonesia yang penuh dengan korupsi,kolusi dan nepotisme
Elit - elit papua yang sudah tidak memiliki Otak itu, sesungguhnya telah melihat dan mendengar Kejahatan-Kejahatan dan Penyesatan-Penyesatan yang terjadi di seluruh dunia didalam sistem pemerintahan Indonesia .
Korban-Korban telah berjatuhan, tapi elit - elit papua tidak juga segera Sadar Diri jika dirinya telah ditipu mentah-mentah. Mereka manut terus walaupun bukti-bukti KEPALSUAN agamanya nampak jelas di depan matanya.
Kita sebagai manusia dibekali Otak, agar kita bisa Berpikir, Menimbang, Membuktikan, dan Memutuskan segala sesuatu sebelum kita meyakini bahwa segala sesuatu itu Nyata atau Tidak Nyata, Mencerdaskan atau Membodohi, Membawa Manfaat atau Merusak !!!
Elit - elit papua melarang rakyat papua untuk Berpikir, Menimbang, Membuktikan, dan Memutuskan sesuai apa kita temukan melalui Proses Berpikir kita sendiri. Tapi menekan pengikutnya untuk "Percaya" segala hal yang di sampaikan oleh elit- elit papua, tanpa diperbolehkan Bertanya, apalagi meragukan apa hal - hal yang di sampaikan yang mereka terima dari elit - elit papua
Maka terlahirlah Keledai-Keledai Dungu yang selalu menuruti apapun yang diperintahkan oleh elit- elit papua suruan Indonesia di papua ; Keledai-Keledai Dungu itu memang Sudah Tidak Punya Otak.
Keledai-Keledai Dungu itu terus percaya saja akan janji-janji dan iming-iming diluar Logika Akal Sehat Manusia yang terus digaungkan oleh elit - elit papua yang di pakai indonesia untuk meloloskan kepentingan mereka. Akhirnya jadilah mereka Makanan Empuk tokoh-tokoh elit - elit papua dan Indonesia!!!
Keledai-Keledai Dungu itu punya mata tapi tidak melihat .. punya telinga tapi tidak mendengar .. punya Otak tapi tidak berfungsi otaknya !!!