Suaralapago.news_"Pada saat ke lokasi tersebut, baru dari jarak 200 meter, saya langsung terdiam. Badan saya merinding. Kok semuanya sudah bersih tidak berbekas lagi. Dulu di tempat itu banyak hutan pohon lamtoro, sekarang sudah bersih tidak berbekas, rata dengan tanah"
-Ali Imran, Ahliwaris makam-
Deru mesin Ekskavator memecah keheningan pantai Wae Rana yang terletak di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat-NTT pada Sabtu 20/05/2023.
Ratusan makam tua, tempat persemayaman terakhir leluhur warga Labuan Bajo, secara sepihak digusur dan dirusak oleh pihak kontraktor guna membangun Hotel dan Resort bernama 'The Luxury Collection' di atas lahan tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, pemilik dari The Luxury Collection tersebut adalah Raksasa Hotel dunia, Marriott International yang bekerjasama dengan PT Fortuna Paradiso Optima (Badan Usaha milik KWI).
Mengetahui adanya aktifitas penggusuran, secara spontan puluhan warga lokal, yang berasal dari kampung ujung dan kampung tengah Kelurahan Labuan Bajo, langsung mendatangi tempat itu guna menghentikan aktifitas tersebut.
"Stop! Berhenti! ini makam orang tua kami, kenapa kamu gusur?" ucap seorang warga dengan raut muka penuh amarah.
Meskipun sebagian dari kuburan tersebut telah berhasil digusur dan kondisinya sudah rusak, namun kehadiran warga telah berhasil menghentikan aktifitas penggusuran itu.
Warga Merasa Dilecehkan
Menurut warga aktifitas penggusuran pada makam tersebut, tidak pernah disosialisasikan kepada mereka, baik oleh pihak kontraktor maupun pemilik hotel. Tindakan penggusuran ini adalah sebuah penghinaan dan pelecehan terhadap mereka dan leluhurnya.
"Kami tidak pernah diberitahu soal ini. Tidak pernah ada sosialisasi, Tiba-tiba saja mereka gusur makam orang tua kami. Ini penghinaan dan pelecehan terhadap kami dan leluhur kami" ungkap Salawing salah seorang warga Labuan Bajo yang leluhurnya dikuburkan di tempat tersebut.
Selain tidak pernah ada pemberitahuan terkait rencana penggusuran makam, warga juga menolak rencana pembangunan hotel dan resort di atas lokasi pemakaman.
"Sejak tahun 1968 lokasi itu sudah menjadi tempat pekuburan umum oleh orang tua terdahulu. Meski pada tahun 1990-an, karena terlalu padat, lokasi pekuburan umum dipindahkan ke Gorontalo, dan sejak saat itu tidak ada lagi yang dimakamkan di Wae Rana, tetapi tempat tersebut masih merupakan tempat pekuburan umum. Karena ada kubur di sana maka tidak boleh ada pembangunan apapun di atasnya, kami pasti menolaknya!" terang Salawing.
Saat awak media ini menanyakan, mungkin saja lahan tersebut sudah dijual kepada pihak lain oleh pemiliknya, dengan tegas dia membantahnya "itu pekuburan umum, bukan tanah milik pribadi! Kalau memang sudah dijual, siapa yang menjualnya, itu juga yang kami mau tau," jawabnya.
Selain itu, Ia juga mempertanyakan proses pembuatan sertifikat dari lahan tersebut.
"Dalam pembuatan sertifikat, tentu ada prosedur dan syaratnya. Bagaimana mereka membuat sertifikat pribadi di lahan yang masih ada pekuburan umum diatasnya, Ini juga yang kami pertanyakan, " tutup salawing.
Saat meninggalkan lokasi, warga juga mencabut pilar-pilar yang telah ditanam pihak hotel sebagai penanda batas kepemilikan. Setelah dikumpulkan, Pilar-pilar tersebut diserahkan kepada pihak Kelurahan Labuan Bajo untuk diamankan.
Hingga berita ini dipublish, awak media ini belum berhasil menghubungi pihak kontraktor maupun perwakilan dari Marriott internasional dan PT Fortuna Paradiso Optima.
Marriott International dan PT. Fortuna Paradiso Optima dituduh warga telah Berbohong
Selaku salah satu ahliwaris dari makam tersebut, Ali Imran geram atas tindakan pihak Marriott Internasional dan PT. Fortuna Paradiso Optima yang dinilainya tidak menghargai warga.
"Pada saat ke lokasi tersebut, baru dari jarak 200 meter, saya langsung terdiam. Badan saya merinding. Kok semuanya sudah bersih tidak berbekas lagi. Dulu di tempat itu banyak hutan pohon lamtoro, sekarang sudah bersih tidak berbekas, rata dengan tanah. Saking marahnya saya, Pak, saya sempat omong dengan salah satu petugas di sana. 'Kalau begini yang kalian lakukan, kamu punya darah halal di sini! Kami kuburkan keluarga di tempat ini dengan cucuran air mata dan dengan upara adat, tapi Kalian buat begini, sama sekali tidak menghargai kami," ujar Ali Imran.
Selain geram dengan perlakuan pihak Marriott Internasional dan PT. Fortuna Paradiso, Ali Imran juga mencurigai ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak hotel.
"Saya curiga mereka sengaja menggusur makam-makam yang belum permanen, dan membiarkan yang sudah permanen, untuk mengurangi biaya ganti rugi dan pemindahan makam nantinya, " tutup Ali Imran.
Berdasarkan informasi dari Bapak Salawing, salah seorang ahliwaris, diketahui bahwa persoalan tersebut sebelumnya telah dilaporkan kepada pihak kelurahan Labuan Bajo, dan dijadwalkan akan dilakukan mediasi dengan pihak pemilik hotel pada hari Jumat 26 Mei 2023 mendatang. "Kami menunggu tanggal mediasi itu, Pak,"kata Salawing.
Tanggapan Pihak Marriott Internasional dan PT. Fortuna Paradiso
Untuk mendapatkan informasi yang berimbang, pada Senin 22 Mei 2023, awak media mendatangi lokasi pembangunan Hotel Marriott Labuan Bajo.
Dalam pembicaraan tersebut, Ronal, selaku perwakilan hotel menjelaskan berbagai hal terkait aktivitas penggusuran pada lokasi tersebut. Ia menampik semua tuduhan warga. Menurutnya, pihak hotel tidak melakukan penggusuran pada makam yang berada di pinggir pantai.
"Pada dasarnya di lokasi proyek itu, untuk area kuburan, kita belum mengarah ke sana. Pembersihan baru dilakukan ke arah atas, seperti di area perbukitan. Kalau di kuburan dekat pantai sih belum disentuh apa-apa. Justru kita ingin merapikan kuburan tersebut. Kita akan buat pagar, dan akan didata semuanya, soalnya banyak nisan-nisan yang sudah terbengkelai," jelas Ronal.
Terkait fakta lapangan, dimana terdapat beberapa makam yang telah rusak dan terbongkar, menurut Ronal hal tersebut bukan karena adanya aktivitas penggusuran.
"Bukan karena penggusuran. Itu kan yang ke arah pantai, lahannya landai, agak menurun. Mungkin ada tanah yang longsor, ada juga tanah yang runtuh. Kalau karena digusur, tidaklah. Bertahun-tahun itu aman-aman saja, tidak kita apa-apakan," tepisnya.
Kepada awak media, Ronal juga mengungkapkan, bahwa lahan tersebut bukan merupakan lahan pemakaman umum. Ronal mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Kecamatan maupun dengan Dinas PU.
"Lagian, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, menurut mereka lahan tersebut bukanlah tempat Pemakaman Umum (TPU), kita tanya lahan pemakaman umum di sebelah mana karena memang di Labuan Bajo tidak ada lahan Pemakaman Umum."
Saat awak media ingin mendalami beberapa informasi, Ronal mengatakan,"Saya masih meeting dengan Bapak Uskup ini. Setengah jam lagi saya akan hubungi Bapak kembali," pintanya seraya mengakhiri panggilan telpon tersebut.
Hingga pukul 13.00 Wita, Ronal tak kunjung menghubungi awak media. Pada pukul 14.43 Wita, kami berinisiatif menghubunginya lagi. Meskipun terhubung, namun panggilan telepon tersebut tak diangkat. Hingga berita ini dipublish, Ronal belum juga menghubungi awak media seperti yang dijanjikannya.
Ahli waris Menanti Janji PT. Fortuna Paradiso Optima
Polemik penggusuran lahan pemakaman warga labuan Bajo yang terletak di Waerana, kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat-NTT memasuki babak baru.
Seperti yang diberitakan media ini sebelumnya, pada tanggal 21,22 dan 24 Mei 2023 yang lalu, Pihak hotel Marriott dan PT. Fortuna Paradiso Optima diduga ingin membangun hotel dan restoran di atas lahan pekuburan milik warga tersebut.
Kegiatan pembersihan dan penggusuran telah dilakukan, sehingga menyebabkan sebagian makam rusak dan tak teridentifikasi lagi.
Mediasi Pihak Kelurahan
Buntut dari penggusuran tersebut beberapa ahliwaris makam tersebut, Bapak Ali Imran dan Bapak Salawing, melaporkan pihak Hotel kepada Pemerintah, dalam hal ini kepada Kelurahan Labuan Bajo pada 22/05/2023.
Berdasarkan laporan tersebut, maka pada 25/05/2023 pihak Kelurahan Labuan Bajo mengeluarkan undangan kepada para pihak untuk mediasi.
Bertempat di kantor Kecamatan Komodo, pada tanggal 26/05/2023 mediasi itu pun dilaksanakan.
Selain dihadiri oleh puluhan ahliwaris, perwakilan Hotel (PT. Fortuna Paridiso Optima) dan Lurah Labuan Bajo, rapat mediasi tersebut juga dihadiri Camat dan sekretaris Camat Komodo, Tokoh Agama yaitu Ketua MUI Manggarai Barat dan Imam Masjid Agung Nurul Falaq Labuan Bajo, Bhabinkamtibmas dan Babinsa kelurahan Labuan Bajo.
Dalam rapat mediasi yang berlangsung panas tersebut, warga mengutuk keras tindakan pihak Hotel yang telah merusak makam leluhur mereka dan menuntut agar makam segera diperbaiki dan tidak boleh dipindahkan. Selain itu, mereka juga menanyakan, siapa yang telah menjual lahan pemakaman tersebut kepada pihak hotel.
Atas tuntutan itu, pihak Hotel yang diwakili PT. Fortuna Paradiso Optima mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut, dan siap bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukannya.
Adapun poin-poin yang disepakati pada mediasi tersebut:
1. Kuburan tidak dipindahkan
2. Kuburan yang terdampak penggusuran akan diperbaiki
3. PT. Fortuna Paradiso Optima akan mendata dan mengidentifikasi Ahli Waris yang terdampak.
4. PT. Fortuna Paradiso Optima akan membuat permohonan ke BPN Kabupaten Manggarai Barat untuk melakukan rekon tanah, dan menghadirkan Ahli waris dan pihak H. Faisal selaku pemilik lahan sebelumnya
5. Jika hasil rekon BPN Kabupaten Manggarai Barat ternyata tanah kuburan tersebut masuk dalam wilayah PT. Fortuna Paradiso Optima, maka itu akan menjadi perhatian dan tanggungjawab dari PT. Fortuna Paradiso Optima untuk ditindaklanjuti.
Ahli waris Menanti Janji
Tiga pekan pun berlalu, berbagai kesepakatan belum juga dilaksanakan. Salawing, salah satu ahliwaris makam, kepada awak media mengatakan, "Pertemuan kemarin itu (26/05/2023), janjinya seminggu setelah pertemuan akan dilakukan rekon oleh BPN, namun sekarang ini kita masih tunggu kapan rekon itu dilakukan," ujarnya.
-------
Sumber :
https://harianjaraknews.id/bangun-hotel-di-atas-lahan-pekuburan-marriot-internasional-dianggap-telah-melecehkan-warga-labuan-bajo/
https://harianjaraknews.id/diduga-hendak-membangun-hotel-di-atas-lahan-pemakaman-begini-penjelasan-pihak-marriott-internasional/
https://harianjaraknews.id/marriott-international-dan-pt-fortuna-paradiso-optima-dituduh-warga-telah-berbohong/2/
https://harianjaraknews.id/makam-leluhur-digusur-ahli-waris-menanti-janji-pt-fortuna-paridiso-optima/amp/
https://www.sesawi.net/kwi-gandeng-marriott-international-bangun-the-luxury-collection-labuan-bajo-resort/?amp=1
https://youtu.be/93szzYfrejE?si=6WNuxujewQDo0cYd
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ta%27aktana
Jakarta, 28 Januari 2025