Notification

×

Iklan

Iklan

POM Sekolah Tinggi Theologia Walter Post Jayapura (STT JP) Gelar Diskusi Publik tentang Tantangan Gereja di Papua

Minggu, Maret 09, 2025 | 12:41 WIB Last Updated 2025-03-09T03:41:49Z
JAYAPURA, 07 Maret 2025 – Persekutuan Oikumene Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi se-Jayapura Papua (POM STT JP) menggelar Diskusi Publik secara daring via Google Meet dengan thema 
Pandangan Teologis Antropologis dan Eksistensi Injil serta Tantangan Bagi Gereja-Gereja di Papua. Acara ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa teologi dan mahasiswa sekuler yang berasal dari Jayapura maupun luar kota studi Papua.

Diskusi dipandu oleh Yoi Wenda, mahasiswa dari STT Walter Post, sebagai pengarah acara. Sementara itu, moderator diskusi, Yelpit Wakerwa, Ketua BEM STT Baptis Papua, memimpin jalannya pembahasan. Pembicara dalam diskusi ini adalah Nabi Wahyu Heluka dan Roniel Mirin, Ketua BEM STT Walter Post. 

Roniel Mirin, dalam pemaparannya, menyatakan bahwa Injil kebenaran Yesus Kristus harus ditanam di atas eksistensi antropologi agar dapat berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam kehidupan umat Tuhan di Papua.

Menurutnya, tantangan bagi gereja di Papua sangat kompleks dan mencakup persoalan internal dan eksternal. Di antaranya adalah masalah kemiskinan, pendidikan, pelayanan kesehatan, serta marginalisasi orang Papua di atas tanah mereka sendiri.

Sementara itu, Nabi Wahyu Heluka mengungkapkan tantangan gereja-gereja di Papua yang semakin masif, terstruktur, dan sistematis, baik dari aspek internal gereja maupun faktor eksternal.

Dia menegaskan pentingnya mahasiswa Teologi untuk menjadi agen perubahan yang dapat melihat, mendengar, berbicara, dan bertindak untuk memperjuangkan kebenaran Injil Yesus Kristus.

Tantangan internal gereja termasuk masalah spiritualitas iman jemaat, sosial-budaya, pembinaan pemuda, serta pembinaan kaum wanita.

Sedangkan tantangan eksternal gereja antara lain terkait dengan pelayanan kepada pengungsi, perampasan tanah adat, diskriminasi rasial, serta pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.

Yustinus Mirip, Ketua POM STT JP, dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa generasi mahasiswa teologi sebagai pemimpin masa depan gereja harus mengikuti teladan Yesus Kristus dalam pelayanan mereka.

Diskusi ini bertujuan untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan kualitas mahasiswa teologi agar lebih kritis, objektif, dan realistis dalam menghadapi dinamika yang terjadi di Papua.

Dengan mengangkat isu-isu penting ini, diskusi publik diharapkan dapat mendorong mahasiswa teologi untuk lebih aktif berperan dalam mewujudkan eksistensi Injil yang sejati di Papua.

Sebagai catatan, diskusi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa teologi dan masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif mengenai kondisi kehidupan umat Tuhan di tanah Papua.

Sumber : Nabi W. Heluka
Pewarta : Marinus Heluka

×
Berita Terbaru Update