JAYAWIJAYA, SUARALAPAGO.NEWS Sehubungan dengan wacana syukuran atau pesta adat bakar batu dalam rangka pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur definitif yang direncanakan di wilayah tanah adat Wouma dan Welesi, kami ingin menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama.
Kami tidak melarang acara syukuran tersebut, namun kami berharap agar tempat pelaksanaannya sebaiknya tidak diadakan di wilayah Wouma dan Welesi, karena sejauh ini tanah dan daerah yang di wacanakan untuk tempat acara syukuran tersebut masih bermasalah.
Kami tidak ingin dan khawatir acara adat bakar batu di wilayah welesi dan wouma dapat memicu konflik dan memperburuk situasi akibat TIM Kemenangan dan Beberapa oknum masyarakat welesi bersengkokol dan tetap ngotot di welesi lalu terjadi konflik.
Tanah sengketa tersebut masih menjadi masalah karena adanya provokasi dari beberapa oknum dari welesi yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi.
Beberapa oknum ini memprovokasi kepala suku welesi dan diajak untuk menyerahkan tanah tersebut ke pemerintah tanpa melalui mekanisme musyawarah mufakat adat yg benar.
Penyelesaian masalah tanah adat mesti dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai budaya dan prinsip musyawarah mufakat, bukan dengan cara-cara yang merugikan satu pihak atau memecah belah masyarakat.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan agar kegiatan syukuran atau pesta adat ini dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman agar perta syukuran tersebut bisa. Berjalan baik.
Dengan demikian, kami mengimbau agar acara yang akan diselenggarakan di tempat yang lebih tepat dan tidak menambah beban ketegangan sosial.
Ketika acara tersebut tetatp ngotot dan memaksakan di wilayah woma dan Welasi kami melihat TIM Kemenangan gubernur dan wakil gubernur sengaja memelihara masalah konflik.
Sumber : Masyarakat Welesi dan Wouma